Ustaz Yusuf Mansur berkeinginan untuk ikut dalam mengatasi BUMN. (CNN Indonesia/Farid). |
Jakarta, Kupasonline -- Hutang BUMN belakangan ini menggunung dan sedikit membebani keuangan perusahaan pelat merah. Terlebih, ketika kondisi ekonomi saat masa pandemi seperti sekarang ini. Hal ini lah yang membuat Ustaz kondang Yusuf Mansur berkeinginan untuk ikut serta dalam mengatasi utang BUMN. Bahkan, dia akan mengambil alih utang itu supaya bisa diselesaikan.
Hal itu ia sampaikan dalam akun Instagram pribadinya.
"Kita take over semua utang BUMN, hehehe. Bismillah. Di BRIS biar gimana udah berhasil. Ga bisa dan ga boleh ada yang ngetawain Yusuf Mansur dan kita semua. Hehehe. Sombong ya? Bukan. Ini pamer, hahaha," ujarnya dikutip dari akun Instagram pribadinya, Sabtu (7/11).
Garuda Indonesia misalnya, per akhir September lalu tercatat memiliki utang sebesar US$10,36 miliar atau Rp147,27 triliun, meroket 177,74 persen dibandingkan catatan kuartal III 2019 yang masih di posisi US$3,73 miliar. Ini terdiri dari liabilitas jangka panjang senilai US$5,65 miliar dan jangka pendek senilai US$4,69 miliar.
Di samping itu ada pula PT PLN yang utangnya mencapai Rp694,79 triliun pada kuartal I 2020. berdasarkan data laporan keuangan kuartal I-2020, total utang yang dimiliki PLN terdiri dari utang jangka pendek sebesar Rp 157,7 triliun dan l utang jangka panjang Rp 537 triliun.Selain itu, ada juga Pertamina yang memiliki utang sebesar US$40,56 miliar atau setara Rp602,43 triliun. Jumlah ini naik naik 13,1 persen dari US$35,86 miliar pada 31 Desember 2019.
Khusus untuk Garuda Indonesia, pendiri dompet digital Paytren tersebut, sebenarnya masalah mudah diselesaikan jika kebutuhan dananya cuma hanya sekitar Rp15 triliun tak termasuk utang.
Masalah itu bisa dilakukan dengan patungan 10 juta orang sebesar Rp 1,5 juta per orang. Dengan patungan itu, maka maskapai tersebut bisa keluar dari tekanan keuangan.
Meski begitu, perusahaan tetap harus melakukan perbaikan.
Editor : Sri Agustini