Suasana yang hijau dan asri di Hutan Guo Lubuk Minturun |
Laporan : Sri Agustini---Lubuk Minturun
Pagi yang cerah, sinar matahari menyeruak di sela-sela dedaunan. Suasana hijau nan mendamaikan hati makin diperindah dengan suara kicauan burung yang hinggap di ranting-ranting pohon.
Sejauh mata memandang, hamparan hutan nan hijau menyejukkan mata. Suasana ini bisa kita dapatkan di hutan produktif yang berada di Guo Lubuk Minturun, kelurahan Kuranji, kecamatan Kuranji, Kota Padang. Kawasan ini juga menjadi tempat favorit warga Kota Padang untuk berolahraga pagi. Hal ini terlihat dari lalu lalang orang melintasi jalan yang membelah hutan Guo ini. Ada yang datang dengan mengayuh sepeda, sepeda motor. Dan ada pula yang datang dengan berjalan kaki.
Untuk bisa sampai ke lokasi hutan ini, kita bisa melewati akses jalan utama Gunung Sariak. Tak berapa jauh dari lokasi penambangan galian C Gunung Sarik, ada simpang yang menghubungkan kita ke Guo. Sepanjang jalan Guo ini kita akan disuguhi suasana pedesaan dengan hamparan sawah yang luas yang juga dijejali dengan rumah-rumah penduduk. Setelah menyusuri jalan sekitar 2 kilometer, kita akan melihat sungai-sungai dengan air yang jernih serta bebatuan yang besar. Suara gemercik air begitu menenangkan setiap telinga yang mendengarkan. Apalagi sampai menyentuh air dingin yang berasal dari bebukitan itu.
Menjelang sampai ke hutan Guo ini, kita akan bertemu tempat mengolahan air (IPA) Guo Kuranji milik Perumda Air Minum Kota Padang. Di sekeliling bangunan yang dicat dengan nuansa biru itu ada sungai yang cukup besar dan jernih airnya serta dijejali batu batu besar.
Suasananya begitu sejuk terasa ketika semilir angin menerpa tanaman bambu, membuat dedaunannya saling bergesekan dan melambai-lambai. Benar-benar tempat yang begitu tenang dan pas untuk melepas penat setiap minggu pagi bersama keluarga.
Sepanjang jalan di hutan ini, tak terihat ada bekas penebangan atau bunyi mesin chainsaw meraung seperti kebanyakan hutan lainnya. Sepertinya warga di sana cukup sadar bahwa hutan sangat berharga dan harus dijaga kelestariannya.
"Alhamdulillah, kemarin ini dapat pula kembali bibit mangga dan durian. Langsung saja saya tanam," ungkap Liza (34), salahseorang warga Guo kepada media ini. Liza sendiri mencari rezeki dengan memanfaatkan keindahan hutan dan air jernih dari Lubuk Minturun. Kebutulan ada cekungan sungai yang lebar dan bisa untuk mandi-mandi di dekat rumahnya. Dan di dekat lokasi itu juga ada pula mushalla. Liza membuat pondok seadanya di pinggir sungai. Di sana ia berjualan berbagai makanan ringan untuk para pengunjung yang singgah dan mandi mandi di sungai nan jernih itu.
Liza mengaku senang mendapat bantuan bibit tanaman produktif yang diberikan Perumda Air Minum Minum Kota Padang bekerjasama dengan instansi lainnya sejak beberapa tahun silam kepada warga Guo untuk menjaga kelestarian hutan. Dan hingga kini, bantuan itu terus diberikan. "Programnya sudah lama. Empat tahun lalu tahun lalu saya sudah dapat. Tahun kini dapat lagi. Sudah saya tanam pula,"ujar Liza