Plt Dirut RSUD Kota Bukittinggi, dr Vera Mayasari, Sp.DLP
Bukittinggi, Kupasonline--Pelaksanaan Vaksin di Kota Bukittinggi yang sudah dimulai awal Februari lalu, belum maksimal. Pasalnya, selama tiga hari pelaksanaan Vaksin pertama, baru hanya 23,86 persen.
Hal tersebut disampaikan Plt Dirut RSUD Kota Bukittinggi, dr Vera Mayasari, Sp.DLP, pada Senin (15/2/21) kalau vaksin pertama yang sudah dilaksanakan selama tiga hari tersebut belum seluruhnya yang divaksin. Untuk sementara masih menunggu pelaporan dari beberapa rumah sakit.
" Sesuai dengan intruksi dari Dinas Kesehatan Provinsi, kalau kita harus melaksanakan vaksin secara massal terutama untuk tenaga kesehatan semua. Secara grafik, Bukittinggi termasuk yang terendah," terang Vera.
Lebih jauh disampaikan Vera, kalau kendala atau belum maksimalnya pemberian Vaksin sebanyak 2200 tersebut, yaitu belum adanya laporan dari beberapa rumah sakit tentang tenaga kesehatan yangan akan di Vaksin. Berikutnya, di beberapa Puskesmas yang masih kurangnya animo nakes itu sendiri." Dengan adanya intruksi untuk melakukan vaksin secara massal, seluruh tenaga kesehatan sudah bersemangat dengan batas sampai 27 Februari mendatang. Jadi untuk sementara, vaksin pada masyarakat umum belum, karena setelah tenaga kesehatan akan ditujukan pada pelayan Publik yaitu TNI dan Polri," ulas Vera.(wan)
