Selain itu, disebabkan vaksin Nusantara yang masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Nadia menyebut untuk saat ini bakal lebih banyak campur tangan oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) daripada pihaknya.
"Karena ini kan masih dalam ranahnya pengembangan dan penelitian ya, jadi masih banyak di-lead Kemenristek/BRIN ya," imbuhnya.
Terpisah, Kepala Subdirektorat Penilaian Uji Klinik dan Pemasukan Khusus Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Siti Asfijah Abdoellah mengaku pihakya masih melakukan evaluasi terkait data hasil uji klinis I yang dilakukan Tim Uji Klinis vaksin Nusantara.
Siti meminta agar publik menunggu sampai pihaknya benar-benar telah rampung melakukan evaluasi dari vaksin nusantara. Namun begitu, Siti tak menyebutkan secara pasti kapan target evaluasi itu dirampungkan oleh pihaknya.
Adapun terkait perkembangannya, vaksin nusantara telah rampung menyelesaikan uji klinis tahap I dengan total relawan 30 orang. Berbagai proses sudah dilalui, yakni dimulai 12 Oktober 2020 dengan penetapan Tim Penelitian Uji Klinis Vaksin Sel Dendritik oleh Kemenkes KMK No. HK.01.07/MENKES/2646/2020.
Editor : Sri Agustini