Dengan adanya RPU tersebut, Mahyeldi mengharapkan dapat menyerap tenaga kerja. Tidak hanya itu, ia juga berharap hasil peternakan ayam dari masyarakat juga bisa dipotong di sana.
Kita ucapkan terima kasih pada SMR untuk kerjasama ini dengan Pemerintah kota padang. Ini merupakan bentuk kita memajukan peternakan dan perikanan di Sumbar agar tingkat pendapat dan kesejahteraan terus meningkat.
"Kita sudah rencanakan Sumbar sebagai daerah surplus jagung. Pengolahan tanah terlantar di Sumbar. Sekarang 600 ton perhari yang dibutuhkan. Kalau seandainya rumah potong beroperasi akan semakin butuh jagung dan masyarakat kita bisa konsumsi ayam yang higienis," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Saudagar Minang Raya Joy Kahar mengatakan bahwa RPU ini dibangun di lahan Pemko dan dekat dengan RPH.
"Kita mendekat pada konsumen. Kalau sudah tak tertampung kita akan bangun lagi. Dua shift kita mampu hasilkan 15 ribu ekor," katanya.
Untuk pemasokan ayam kata Joy boleh masyarakat bisa beli di sini, juga boleh juga untuk bekerjasama dengan peternak ayam dan dipotong di sini dan dijual lagi untuk masyarakat.
Sementara untuk pemprosesan ayam potong adalah penerimaan ayam, digantung, dipotong, dibuluin dipotong-potong. Kemudian dibekukan suhu 40 derjat dan dipertahankan dengan suhu 18 derjat dan bisa bertahan sampai 2 tahun."Udah banyak pasar kita, sekarang ini kebanyakan ayam di Sumbar diambil dari provinsi lain, maka sekarang bisa dari RPU kita," tukasnya.
Selanjutnya, gubernur Mahyeldi bersama tamu undangan meninjau proses rumah potong unggas tersebut. Keberadaan RPU itu dapat meningkatkan kapasitas perekonomian masyarakat yang berteknologi ternak dalam rangka mewujudkan program ketahanan pangan.
BIRO HUMAS SETDA SUMBAR
Editor : Sri Agustini