Lebih dari itu, ia mengaku tidak ada gejala lain yang dirasa. Atas kondisi ini, lantaran sudah belajar dari pengalaman positif yang pertama, Maia mengaku langsung buru-buru memperbanyak suntikan vitamin ke tubuhnya melalui alat infus.
Dalam sehari, ia mengaku bisa menghabiskan tiga kantong vitamin untuk diinfus ke tubuh. Selain itu, ia juga istirahat maksimal dengan menerapkan pola tidur delapan jam per hari selama masa isolasi mandiri.
"Aku nonton video, pokoknya hal-hal yang bikin pikiran kita tidak drop. Kalau pikiran kita drop, bisa jadi lama recovery-nya, karena pikiran negatif yang terlalu takut dengan covid atau terlalu was-was, biasanya penyembuhannya lumayan lama karena imunitas itu tergantung pikiran kita juga. Jadi jaga mental, jangan ada pikiran was-was supaya imun tetap bagus," tuturnya,dilansir dari cnn indonesia.
Pada hari keenam, Maia kemudian melakukan pemeriksaan lagi melalui skema PCR test. Hasilnya, ia sudah negatif.
Setelah itu, ia mengaku langsung melakukan CT Thorax atau scan paru-paru. Hal ini dilakukannya karena khawatir terhadap kondisi organ dalam tubuh lantaran sudah dua kali terkena covid-19.
"Alhamdulillah paru-paru aku bersih, terus dicek lab, darahnya, semuanya normal. Jadi aku dapat dua kali covid, alhamdulillah ringan," ucapnya.
Di sisi lain, Maia mengingatkan publik untuk mau melakukan vaksinasi covid-19. Menurutmya, meski vaksin tidak menjamin seseorang 100 persen akan bebas dari covid-19, tapi setidaknya akan menambah antibodi, sehingga ketika terjangkit covid-19 pun, gejalanya cenderung ringan."Tapi dari yang aku survei dari teman-temanku, rata-rata mereka dapat mild covid, covid yang ringan, organ tubuhnya tidak dirusak oleh covid, jadi kalau ada pertanyaan kok kamu kena covid padahal sudah vaksin? Ya menurutku sih, teman-temanku yang sudah vaksin bisa kena covid karena vaksin tidak membuat untuk tidak kena sama sekali, tapi bisa kena, hanya saja organ dalam tubuhnya terlindungi. Jadi vaksin saja," pungkasnya.