Jakarta,kupasonline--Kepala Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Moh. Sawali mengaku menyiapkan rumah yang sudah lama kosong dan dianggap angker untuk mengkarantina pemudik nekat.
Hal itu dilakukan untuk mencegah perantau mudik Lebaran mengingat guna mencegah peningkatan kasus penularan Covid-19
"Hingga saat ini sudah ada dua orang perantau yang dikarantina di tempat yang disediakan itu," kata Sawali.
Ia menambahkan kebutuhan logistik penghuni rumah itu tetap disediakan oleh Satuan Tugas Jogo Tonggo.
Sawali mengatakan penerapan kebijakan itu berdasarkan pengalaman tahun 2020. Menurut dia, warga Kecamatan Ampel yang pertama kali terpapar Covid-19 saat itu berasal dari Desa Sidomulyo. Pihaknya tidak ingin hal serupa terjadi pada masa mudik Lebaran tahun ini.
Fajar Adi Nugroho, perantau yang mudik dari Tangerang, mengaku menyesal karena nekat pulang kampung tanpa membawa surat sehat sehingga harus menjalani karantina di fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Desa SidomulyoDia sudah tahu kalau pemerintah melarang warga mudik, namun nekat pulang ke kampung melalui jalan tikus pada malam hari dan berhasil meloloskan diri dari pantauan petugas.
Terpisah, Pemerintah KotaMadiun, Jatim, pun menyiapkan sebuah rumah yang kurang terawat dan dianggap angker untuk mengkarantina pemudik di bekas Rumah Tahanan Militer (RTM), di Jalan A. Yani, Kota Madiun.
Rumah itu pun sempat dikunjungi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadir Effendy,dilansir dari cnn indonesia.
Editor : Sri Agustini