Ketua HKTI Karanganyar Anung
Marwoko saat menunjukkan bingkisan yang merupakan produk UMKM Karanganyar. |
Karanganyar, Kupasonline - Dua tahun sudah situasi dan kondisi secara nasional bangsa Indonesia belum juga tuntas dengan Pandemi Covid 19. Dampak yang ditimbulkan sangat dirasakan, terlebih bagi petani kecil yang setiap hari menggantungkan hidupnya dari hasil panen.
Hal inilah yang diungkapkan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Karanganyar karena selama 2 tahun ini belum ada perubahan yang signifikan kepada para petani. Petani di Indonesia masih berjibaku dengan masalah klasik, yakni keterbatasan pupuk bersubsidi dan penyebarannya yang belum maksimal.
"Kondisi ini masih dipersulit lagi saat musim panen, harga justru lagi jatuh-jatuhnya. Persoalan klasik ini seharusnya bisa diselesaikan. Mudah-mudahan HKTI ke depan mampu memberikan masukan ke pemerintah terkait ini," kata Ketua HKTI Karangnyar Anung Marwoko saat Buka Bersama dengan seluruh anggotanya, Selasa (04/04/2021) kemarin.
Kondisi yang serba sulit ini, HKTI mengajak seluruh anggotanya tetap optimis dan mampu mengembangkan segala potensi yang ada. Termasuk potensi hasil panen sendiri yang diolah menjadi kerajinan atau usaha yang mampu meningkatkan ekonomi keluarga.HKTI mendorong semua anggotanya membuka Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hasilnya, potensi UMKM di Karanganyar luar biasa, karena dari berbagai hasil olahan dan kerajinan ini jika dimaksimalkan ternyata mampu mencikupi kebutuhan sehari-hari. "Jika produk UMKM ini dimaksimalkan, saya yakin Ekonomi ini mampu bangkit sedikit demi-sedikit," papar Wakil Ketua DPRD Karanganyar ini.
Dari hasil pengumpulan produk UMKM anggota HKTI saja, sudah ada puluhan produk baik olahan makanan maupun kerajinan asli Karanganyar. Mulai dari Kopi, wedang uwuh, keripik jamur, bronis singkong si jarwo, criping singkong, onde-onde, hingga sampai gula pasir dan minyak goreng juga tersedia produk UMKM Karanganyar.
Menurut Anung, pemerintah wajib bangga dan mengapresiasi dengan potensi UMKM di Karanganyar. Salah satunya dengan memberdayakan dan mengajak masyarakat untuk membeli produk olahan lokal Karanganyar.
Editor : Sri Agustini
