Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, dr, Vera Mayasasi
Bukittinggi, Kupasonline--Pemberian vaksin pada masyarakat di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat sudah terbilang sukses, namun masih terkendala pemberian pemahaman pada Lansia yang enggan untuk di Vasin. Salah satu langkah yang akan dilakukan melibatkan tingkat kelurahan untuk mendata lansia yang belum di vaksin serta memberikan pemahaman.
Seperti disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, dr, Vera Mayasasi ketika dihubungi Minggu (30/5/21), kalau persediaan vaksin sinovac di Bukittinggi selama ini terbilang sukses, sebab data terakhir vaksin hanya tinggal untuk 10 orang pasien dan menunggu pasokan dari pusat.
Namun sejauh itu, belum bisa dipastikan apakah vaksin Sinovac masih diproduksi dan digantikan dengan vaksin astrazeneca. Untuk sementara, vaksin astrazeneca yang datang ke Bukittinggi baru diberikan pada BUMN serta TNI.
Mengenai izin beredarnya vaksin astrazeneca yang dinyatakan aman kata Vera yaitu dengan kode 458, namun terakhir sudah diterima pernyataan dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan ( BBPOM ) kalau vaksin astrazeneca 457 juga aman untuk diberikan pada masyarat.Dari sisi lain, Vera meyampaikan, kalau target pemberian vaksin untun lansia masih jauh dari sasara. Sebab, sesuai data yang ada di lapangan baru sekitar 300 an orang lansia yang diberi vaksin. Sementara, dari jumlah yang ada yaitu mencapai 14 ribuan lansia lagi yang harus di vaksin.
" Kita terkendala dari kesadaran masyarakat lansia itu untuk di vaksin. Maka, kita juga sangat mengharapkan peranan berbagai pihak, seperti kelurahan untuk mendata lansia yang belum di vaksin serta memberikan pemahaman pada lansia itu sendiri tentang kegunaan vaksin dan yang lainnya," ujar Vera.(wan)
Editor : Sri Agustini
