Mahyeldi juga katakan sektor juga berkaitan Pertanian yang kait dengan jagung kebutuhan pakan ternak dan pengembangan produktifitas sektor pertanian lain kita akan buat Perda dan aturan-aturan lainnya, gubernur dan bupati/ kota, pertanian, petenakan, kehutanan dan pengendalian udang pandame
" Saat ini kita melakukan gerakan untuk mengkonsumsi hasil pertanian organik, gerakan meminum madu sebagai potensi lahan hutan sosial masyarakat. Di Sumbar ada 250 ribu hektar hutan sosial dengan manfaatkan hutan tanpa merusak hutan," ujarnya.
Mahyeldi juga sampaikan, kemampuan fiskal Sumbar sebesar 1,5 triliun dari 5 juta penduduk. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2,5 triliun. Ini belum sebaik daerah-daerah yang telah maju perekonomiannya.
"Pada tahun 2020 hampir tidak ada pergerakan ekonomi di Sumbar terlihat tepuruk. Dimana tahun 2020 tidak bisa dapat melakukan kegiatan pembangunan dari 1 triliun. Penanganan fokus pada covid 19 kondisi berdampak terhadap perekonomian Sumbar," ungkapnya.
Mahyeldi juga katakan saat ini pemerintah daerah sedang mendorong Bank Nagari konfersi ke sistem bank nagari syariah. Sudah ada dukungan dari BPJS, PLN, serta BUMN mendukung Bank Nagari konfesi bank syariah, ada lampu hijau dari Qatar bank untuk peguatan tabungan.
Editor : Sri Agustini