Kemudian dari sisi kemahasiswaan, Sri mengatakan banyak kesulitan dalam memahami pembelajaran jarak jauh. Ini berlaku untuk PJJ online dan offline.
Meski sekolah dihimbau untuk segera menerapkan PTM, ia menegaskan banyak persyaratan yang harus dipenuhi sekolah sebelum membuka kegiatan pembelajaran di kelas, seperti dilansir CNN Indonesia.
Beberapa di antaranya menyiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan, standar operasional prosedur (SOP) jalannya pembelajaran, hingga pemetaan penyakit dan kondisi seluruh warga sekolah.
Guru diprioritaskan untuk mengajar PTM yang sudah divaksin. Jika ada anak dan orang tua komorbid, disarankan tidak ke PTM, tambah Sri.
Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Persatuan Pendidikan dan Guru (P2G) meminta Menteri Pendidikan dan Teknologi Nadiem Makarim untuk menunda PTM di tengah lonjakan kasus COVID-19.
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) juga mengimbau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk tidak terburu-buru membuka sekolah, terutama untuk daerah dengan angka positif atau angka positif di atas 10 persen.
Sejumlah daerah juga mulai mempertimbangkan untuk menunda pelaksanaan PTM, seperti Tangerang Selatan. DKI Jakarta dan Kota Bandung juga menghentikan pengujian PTM karena peningkatan kasus Covid-19.