Jakarta, kupasonline--Sekolah tatap muka diperbolehkan bagi sekolah di wilayah yang aman dari lonjakan kasus Covid-19.
Sekali lagi kondisi kita saat ini memang bergejolak. Apalagi pembelajaran tatap muka terbatas didorong untuk daerah aman, di zona hijau, untuk bisa melaksanakan PTM terbatas, kata Direktur SD Kemendikbudristek Sri Wahyuningsih. dalam acara yang disiarkan di Youtube FMB9ID_IKP, Kamis (24/24). /6).
Sri mengatakan pembukaan sekolah harus disinergikan dengan kebijakan yang berlaku di desa hingga kecamatan.
Dalam hal ini, dia menegaskan, sekolah yang berada di zona merah tidak boleh melakukan PTM. Namun, penerapan PTM didorong bagi sekolah yang kesulitan melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan dianggap aman dari penularan Covid-19.
"Karena tidak semua dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi, tidak semuanya berwarna merah," katanya.
Selama PJJ digelar akibat pandemi COVID-19, Sri menemukan banyak keluhan dan kesulitan yang dialami guru, siswa, dan orang tua.Dikatakannya, guru tersebut mengaku kesulitan mengelola PJJ dan terlalu fokus menyelesaikan kurikulum. Guru juga mengeluhkan minimnya waktu belajar dan sulitnya berkomunikasi dengan orang tua.
Sementara itu, banyak orang tua, kata dia, tidak mampu memfasilitasi anaknya belajar dari rumah. Banyak orang tua yang juga resah dengan perubahan perilaku anaknya selama PJJ.
"Disiplinnya sudah bergeser. Kebiasaan bangun pagi ke sekolah, sekarang anak-anak bangun kesiangan. Ini yang banyak dikeluhkan orang tua," ujarnya.
Editor : Sri Agustini