Kepala dinas pertanian Padang, Syahrial Kamat |
Padang, Kupasonline--Dari 9000 orang lebih petani Kota Padang yang tergabung dalam kelompok tani belum memiliki kartu tani. Padahal pada tahun 2022, penebusan semua pupuk bersubsidi wajib memakai kartu tani dan tidak pakai KTP lagi.
"Kita sudah undang mereka dalam pembagian kartu tani itu. Tapi kebanyakan petani kita tak datang saat diundang. Dari 9 ribu itu baru sekitar 60 persen yang telah mengambil kartu mereka. 40 persen lagi belum," sebut kepala dinas pertanian Kota Padang, Syahrial Kamat baru-baru ini.
Ia menjelaskan, saat ini penebusan kartu tani masih bisa dilakukan dengan KTP. Akan tetapi hal ini tidak berlaku lagi di tahun 2022 mendatang. Karena semuanya bakal diwajibkan untuk memakai kartu tani. Bagi yang tidak memiliki kartu tani, tidak bisa mendapat jatah pupuk bersubsidi dari pemerintah.Menurut Syahrial Kamat, kartu tani ini sama halnya dengan ATM. Di dalamnya ada chip yang berisi data-data tentang petani yang memegang kartu tani. Saat petani yang bersangkutan menebus pupuknya, adalah denga cara menggesek kartunya. Dan secara otomatis saldonya akan terpotong sesuai harga HET pupuk.
Saat ini, pupuk bersubsidi di Kota Padang masih dijual di atas harga HET. Namun, di tahun 2022, tidak lagi. Dengan kartu tani, petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai harga HET. Untuk harga HET pupuk urea saat ini yakni dengan harga Rp. 2250/kg, Sp36 Rp. 2400, NPK Rp 2300, Za Rp.1700. (*/tin)
Editor : Sri Agustini