bahas potensi pangan, Bappeda.... |
Sarilamak, Kupasonline.com- Menjelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXXIX Tingkat Provinsi Sumbar, Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) bersama Kapolres Payakumbuh meninjau pelaksanaan uji coba bersama antara karavan Kota Payakumbuh dan karavan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kepala Bidang Kesejahteraan Irwan Suwandi mengatakan, pihaknya akan terus memberikan semangat dan bantuan kepada seluruh kafilah agar tetap kompak dan tetap berolahraga agar kinerja MTQ provinsi secara keseluruhan di bulan November dapat terlaksana secara optimal.
Waktu kita semakin dekat, sehingga pembinaan kafilah perlu tetap difinalisasi, agar prestasi kita bisa lebih tinggi lagi di MTQ Padang Panjang nanti, ujar Kepala Seksi Kesejahteraan Irwan Suwandi saat meninjau tryout jurusan kaligrafi di Tarantang Harau , Senin (25/10).
Irwan menuturkan, seperti yang dilakukan melalui karavan kaligrafi Payakumbuh yang melakukan uji coba bersama dengan kafilah kaligrafi Lima Puluh Kota, ini menjadi cara untuk menaikkan batas karavan sebelum bertindak pada gelar MTQ provinsi di Padang Panjang, yang hanya menjadi beberapa hari lagi.
Ini seperti tes sparring, jadi kafilah kita bisa meningkatkan kuantitas kemampuannya sebelum tampil, dan dengan olahraga seperti ini secara memutar karavan bisa meningkatkan kekurangannya, ungkapnya."Dan kita juga bisa mencoba menginspirasi cabang-cabang lain untuk membuat perbandingan dengan kompetitor dari berbagai daerah sebelum bertindak nanti. Insya Allah dengan upaya ini tercapai seperti ini, diharapkan efeknya bisa lebih tinggi lagi," ujarnya. menyimpulkan.
Sementara itu, pelatih asal Provinsi Sumatera Barat yang juga mantan juara kaligrafi di pentas Asia Tenggara dan Tanah Air itu, Dr Ade Setiawan menyatakan bahwa sekolah yang dilaksanakan seperti ini menjadi sangat ampuh, seperti halnya uji kompetensi, juga bisa mengunggah bersenang-senang atau bahkan menemukan petunjuk yang tepat untuk memasok lukisan yang menjadi jauh lebih baik daripada bekerja secara mandiri.
Dengan pendidikan seperti ini, kami melihat peningkatan kafilah jauh lebih kuat daripada latihan mandiri. Sejak awal latihan hingga sekarang kami melihat peningkatan karavan cukup signifikan, kata Ade Setiawan.
"Jika kita paling efektif bergantung pada sekolah yang tidak memihak, tentu saja kafilah kita tidak bisa mengukur kuantitas dalam kemampuannya dan hasilnya tidak bisa maksimal," tambahnya.
Editor : Sri Agustini