Walikota Sawahlunto, Deri Asta, didampingi Forkompida, beserta jajaran saat peninjauan Germas di Sawahlunto. |
Sawahlunto,Kupasonline-- Pemerintah Kota Sawahlunto, berhasil menurunkan angka stunting (gagal tumbuh) menjadi 6,1 persen di tahun 2021 dari sebelumnya 8,1 persen di tahun 2020.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk - KB) Kota Sawahlunto Yasril, di Sawahlunto, Selasa 23 November 2021 menyebut angka stunting Kota Sawahlunto sudah turun dengan signifikan jika dibandingkan dengan angka stunting nasional yakni 27,30 persen.
"Kalau target nasional dalam menurunkan angka stunting itu sampai 14 persen di tahun 2024. Sementara Kota Sawahlunto di tahun 2021 ini sudah berhasil menurunkan sampai 6,1 persen, artinya kita telah berhasil mendukung program pemerintah pusat sesuai arahan Presiden," ujar Yasril.
Yasril mencontohkan, salah satu strategi dengan metode sinergi antar lini tersebut adalah pos gizi terpadu di setiap desa dan kelurahan, yang berfungsi memberikan pelayanan gizi dan konsultasi terkait lainnya bagi balita, remaja, ibu hamil dan lansia.
"Sementara, Puskesmas - Puskesmas kita juga memiliki program yang memprioritaskan pencegahan stunting ini, contohnya di Puskesmas Talawi itu punya program inovasi berjudul masyarakat peduli gizi balita (MASLITA). Dinilai di Provinsi, program MASLITA ini sukses masuk dalam Tiga Terbaik Unit Penyelenggara Pelayanan Publik dalam kompetisi pelayanan prima dan inovasi pelayanan publik tingkat Provinsi Sumbar," sebut Yasril.
Editor : Sri Agustini