Kades Tugas Nanggolo Apresiasi, Keluhan Lambatnya Penyaluran Pupuk Bersubsidi Petani Kanigoro, pada Sarasehan Gapoktan di BUMdes Karangsono

×

Kades Tugas Nanggolo Apresiasi, Keluhan Lambatnya Penyaluran Pupuk Bersubsidi Petani Kanigoro, pada Sarasehan Gapoktan di BUMdes Karangsono

Bagikan berita
Kades Tugas Nanggolo Apresiasi, Keluhan Lambatnya Penyaluran Pupuk Bersubsidi Petani Kanigoro, pada Sarasehan Gapoktan di BUMdes Karangsono
Kades Tugas Nanggolo Apresiasi, Keluhan Lambatnya Penyaluran Pupuk Bersubsidi Petani Kanigoro, pada Sarasehan Gapoktan di BUMdes Karangsono

Ditemui selepas sarasehan, menanggapi hal tersebut Dispertapa Kabupaten Blitar melalui Sekertaris Dinas Nevi Setya Budiningsih mengatakan alasannya, sebenarnya pupuk itu semua sudah tersedia, tapi kita menunggu regulasinya.  

"Kita itu tidak berani melangkah sebelum ada hak regulasi. Untuk tahun ini regulasi untuk alokasi dari Kementan diturunkan menjadi SK Gubernur, dan kemudian diturunkan menjadi SK Bupati, saat ini SK Bupati sudah kita urus, dan sudah sampai di bagian hukum, harapannya bisa secepatnya SK tersebut selesai, sehingga alokasi per kecamatan nantinya para petani sudah bisa mengambilnya," ucap Nevi.

Ditanya terkait keluhan para petani tentang kurang tepatnya penyaluran pupuk bersubsidi yang seharusnya dibutuhkan pada awal musim seharusnya pupuk A tapi malah yang datang pupuk B yang tidak diperlukan, pihak Dispertapa Kabupaten Blitar menjawab, sebenarnya sudah seringkali kita tekankan kepada para distributor tentang penyaluran harus sesuai kebutuhan.

"Untuk hal itu kita akan  mengevaluasi, sebenarnya kita sering koordinasi dengan distributor, dan kita juga sudah membreakdown itu perbulan. Kita juga menekankan kepada distributor agar menyediakan pupuk yang diperlukan petani sesuai kebutuhan pada musim tanam. Dan seharusnya untuk tahun depan masalah ini tidak terjadi lagi," tandasnya.

Disisi lain, ketua komisi II DPRD Kabupaten Blitar Idris Marbawi mengatakan, apresiasi kami berikan kepada Gapoktan Kanigoro atas digelarnya sarasehan kali ini. Selain itu, semoga apa yang menjadi persoalan petani yang ada di Kanigoro ini menjadi evaluasi kita bersama untuk memperbaiki sesuatu yang belum sesui harapan. Tentu ada keterbatasan karena kewenangan tentang subsidi pupuk ada di Kementan.

Namun satu hal saya sangat berharap, tentang pendistribusian kepada petani dan adanya enovasi baru untuk mengurai masalah ini. Harapan kami kepada pemangku jabatan dan kepentingan terkait masalah pupuk ini, termasuk regulasinya kepada petani betul-betul sesuai harapan mereka, tidak seperti pada pelaksanakan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2022 pupuk bersubsidi bisa dibagikan kepada Gapoktan dengan adil dan merata dan durasinya benar benar sesuai dengan kebutuhan RDKK petani, ujar Idris Marbawi.

Sebagai wakil rakyat, Idris Marbawi juga menyampaikan akan terus mendorong kepada Kementan, agar masalah ini terus diperbaiki, mengingat Kementan adalah yang memiliki kewenangan masalah kebijakan pupuk bersubsidi, dan tentang jadwal pendistribusian yang selalu diberikan di akhir tahun bisa dirubah polanya, Legislatif akan meminta kepada lembaga terkait termasuk Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Blitar, agar merubah sistem pendistribusian pupuk yang lama kepada petani, sehingga petani dapat memanfaatkan sesuai dengan tingkat kebutuhan yang di lapangan.

Maka dari itu kita akan terus melakukan evaluasi tentang hak kebutuhan pupuk ditingkat kelompok petani, dan kepada distributor khususnya yang tidak hadir hari ini, apakah ketidak hadirannya memang banyak permasalahan sehingga tidak berani hadir, ataukah memang ada kesibukan lain, untuk itu saya minta kepada dinas dan para petani untuk menelusuri, kenapa distributor tidak hadir, tegasnya.

Sementara itu, kepada awak media selepas acara,Kades Karangsono, Tugas Nanggolo Yudho Dili Prasetiono (Bagas) menyampaikan, masalah keluhan Gapoktan tetang pupuk bersubsidi, pihaknya sangat berharap atas kehadiran Bupati Blitar Hj. Rini Syarifah, semisal tidak bisa hadir minimal Sido kiranya mengutus Asisten yang membidangi dan Kepala Dinas untuk bisa hadir mewakili. Namun ternyata hal ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Kami sayangkan, beliau Bupati yang kami undang maupun utusannya tidak ada yang hadir, sehingga mau tidak mau Gapoktan dan petani se-Kecamatan Kanigoro sangat kecewa. Sedangkan persoalan pupuk bersubsidi ini permasalahannya sangat kompleks. Untuk pendaftaran RDKK petani harus masuk ke Poktan terlebih dahulu, setelah itu baru bisa mengusulkan ke RDKK, namun usulan para melalui RDKK ini tidak 100 persen pupuk bersubsidi itu turun, dan yang terjadi di lapangan yang bisa turun penuh 100 % hanya pupuk Urea saja, dan sebenarnya kami ingin itu bisa dikupas tuntas dalam acara ini," keluh Bagas.

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini