Keretakan-keretakan pada badan jalan |
Sijunjung, Kupasonline--Sengkarut dugaan adanya indikasi Mark - UP pada paket pekerjaan pembangunan rekonstruksi jalan rigit beton Tanjuang Ampalu - Sijunjung, Provinsi Sumbar, yang merupakan jalan penghubung dari dan antar kabupaten di Sijunjung, hingga saat ini masih menjadi buah bibir ditengah - tengah masyarakat banyak di Sijunjung, khususnya bagi warga disekitar pembangunan ruas jalan tersebut.
Ironisnya, proyek yang menelan anggaran APBD 2021 provinsi milyaran rupiah dari iyuran pajak masyarakat Sumbar, diruas tersebut. Hingga saat ini belum ada upaya perbaikan keretakan - keretakan dari penyedia jasa konstruksi pada badan jalan kata Dedi 34 tahun salah seorang warga disekitar ruas tersebut Rabu (12/1)
Dia mengatakan, buruknya pekerjaan konstruksi diruas tersebut diyakini membuat badan jalan tak mampu memikul beban padatnya arus lalu lintas. Hal tersebut dibuktikan setelah selesai pengecoran sembari menunggu pengeringan/ pemeliharaan hingga 21 hari, kata dia, belum pernah dilewati sudah retak. Apalagi sudah bisa dilewati diyakini badan jalan akan cepat hancur, ujarnya.Dikatakan, mobilitas angkutan barang dipastikan akan terlambat disebabkan badan jalan cepat rusak diakibatkan rendahnya kualitas dan mutu pekerjaan dari penyedia jasa konstruksi sebagai pemenang tender milyaran tersebut, imbuh Dedi.
Terkait kurenah tersebut terpisah Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya, dan Tata Ruang Provinsi Sumbar, melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dedi Rinaldi, saat dikonfirmasi melalui jaringan seluler pada hari yang sama mengaku saya lagi bersama orang Inspektorat katanya. namun setelah dihubungi kembali no ponsel Kabid Bina Marga tersebut tak aktif lagi. (Shb)
Editor : Sri Agustini