Pada APBD awal sebesar Rp1 trilyun 197 milyar 513 juta lebih menjadi Rp 1 trilyun 167 milyar 775 juta lebih, yang mengakibatkan daerah juga harus melakukan realokasi anggaran.
Namun, pada akhir Tahun Anggaran 2021 terealisasi sebesar 1 trilyun 136 milyar 622 juta rupiah lebih atau sebesar 97,33 persen dari target APBD Perubahan Tahun 2021.
Kemudian, karena kasus pandemi COVID-19 yang mulai melandai pada semester kedua, dari sisi PAD diproyeksi mengalami peningkatan, seperti sektor pajak dan retribusi.
Karena alami peningkatan, pada APBD Perubahan 2021 dilakukan revisi target penerimaan PAD dari Rp59 milyar 203 juta lebih menjadi Rp117 milyar 299 juta lebih.
"Kita patut bersyukur, bahwa realisasi PAD Tahun 2021 melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 110,11 persen, namun disisi lain, target pendapatan daerah yang sah lainnya yang ditargetkan sebesar 88 milyar 817 juta rupiah lebih, tidak tercapai sesuai target, dengan realisasi sebesar 83,18 persen," ujarnya.
Selanjutnya, penyesuaian belanja daerah berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan transfer ke daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 dalam rangka mendukung penanganan pandemi COVID-19 dan dampaknya, pemerintah daerah harus merealokasi belanja daerah serta merubah struktur perencanaan dan penganggaran daerah pada APBD Perubahan Tahun 2021.
Penyampaian nota pengantar LKPj tahun 2021 itu Bupat Agam juga membeberkan capaian indikator kinerja utama (IKU) pada RPJMD 2016-2021.Selanjutnya dari apa yang disampaikan dalam nota pengantar Bupati atas LKPJ Bupati Agam tahun 2021 akan segera mendapat tindaklanjut dari para anggota DPRD Kabupaten Agam dengan menggelar tahapan pembahasan. (Pandu)
