Angka Stunting Masih Tinggi, Bukittinggi Bentuk 66 TPK

×

Angka Stunting Masih Tinggi, Bukittinggi Bentuk 66 TPK

Bagikan berita
Angka Stunting Masih Tinggi,  Bukittinggi Bentuk 66 TPK
Angka Stunting Masih Tinggi, Bukittinggi Bentuk 66 TPK

Apel Siaga TPK Bergerak dalam upaya percepatan penurunan stunting

Bukittinggi, Kupasonline-Seiring dengan masih tingginya angka Stunting, Kamis (12/5/2022), Pemerintah Kota Bukittinggi, ikuti Apel Siaga TPK Bergerak dalam upaya percepatan penurunan stunting di seluruh Indonesia. Apel dilaksanakan di Alun Alun Subang, Jawa Barat, diikuti oleh Wawako dan Perwakilan Unsur Forkopimda, secara virtual melalu zoom meeting di Bukittinggi Command Center.

Pada kesempatan itu, Kepala DP3APPKB Bukittinggi, Tati Yasmarni, menjelaskan, Pemko Bukittinggi sendiri telah bentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) Percepatan Penurunan Stunting. TPPS dan TPK ini juga telah dibentuk tim untuk tingkat Kecamatan dan juga Kelurahan.

"Pembentukan TPPS dan TPK ini, merupakan bentuk komitmen Pemko Bukittinggi dalam 'Gerakan Pendampingan Keluarga' dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia. Saat ini Kota Bukittinggi memiliki 66 Tim dengan 198 personil yang terdiri dari bidan, kader PKK dan Kader KB," jelasnya.

Waki Wali Kota Bukittinggi, Marfendi, menyampaikan, untuk Kota Bukittinggi sendiri angka stunting pada tahun 2021, tercatat sebesar 19%. Sementara untuk target nasional di tahun 2024 mendatang angka stunting turun menjadi 14%.

Ditambahkan Marfendi, angka stunting di Bukittinggi masih di bawah Provinsi yaitu 24 %, pusat dan WHO 20%, sementara Bukittinggi yaitu 14 %. Diupayakan ke depan, Bukittinggi berada di bawah itu dengan berkoordinasi dengan beberapa Dinas seperti Dinas KB, Dinas kesehatan dan lainnya yang dikoordinir oleh Bapelitbang.

"Sementara untuk Bukittinggi sesuai yang telah tertuang dalam RPJMD 2021-2026, angka stunting kita, ditarget turun hingga 10% di tahun 2026 mendatang. Ini dapat kita capai kalau kita lakukan bersama dan peran aktif TPK sangat dibutuhkan. Kita rumuskan apa penyebab masalah stunting di setiap kelurahan, kemudian kita carikan solusinya," pungkas Wawako.

Ditambahkan Wawako, faktor pemicu Stunting di Bukittinggi hasil survey yaitu masalah Ekonomi dan itu diprioritaskan untuk mengatasi masalah ekonomi. Kalau Ekonomi sudah membaik, sehingga masalah Stunting itu bisa diatasi.(wan)

 

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini
rosandisungai limauyasinBurhanuddinSekretariat DPRD kabupaten Dharmasraya Imam Mahfuri,S.E bersama  Ny.AyuKUD Makmur