Agam, Kupasonline - Dinas Pertanian Kabupaten Agam, menghimbau masyarakat untuk tidak perlu terlalu khawatir, hewan yang terjangkit PMK masih bisa disembuhkan asalkan cepat mendapat pertolongan.
Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet, Dinas Pertanian (Distan) Agam, drh Farid Muslim menghimbau masyarakat untuk segera pelaporkan jika ada hewan ternak yang diduga terjangkit PKM.
"Laporkan kepada penyuluh Dinas Pertanian. Nantinya petugas akan memeriksa kondisi serta memberikan vitamin dan anti biotik untuk meningkatkan dayatahan tubuh hewan," ujarnya Senin (23/5/2022).
Selain itu, untuk mengantisipasi penularan pihaknya juga menganjurkan peternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang dan rutin memandikan hewan ternak.
"Perlu dijaga agar tidak terjadinya infeksi sekunder, seperti menjaga kebersihan kandang dan sapi. Jika sudah diberi antibiotik dan vitamin, dalam jangka waktu 14 hari, sapi sudah bisa sembuh," ulasnya.
Jelang Idul Adha 1443 Hijriyah, Dinas Pertanian Agam, menghimbau masyarakat agar selektif dalam membeli hewan ternak. Pastikan kondisi sehat dan usahakan membeli lansung ke kandang. "Arus keluar masuk hewan ternak dari luar daerah bisa menjadi penyebab masuknya PMK, hal ini terus berkembang dengan perkumpulan hewan di pasar ternak," katanya lagi.Dijelaskannya, penyebaran virus PMK bisa dari udara, kontak langsung, kotoran dan alat transportasi yang digunakan. Maski tidak tertular, manusia tanpa sadar juga bisa menjadi media penyebaran virus. "Kotoran hewan ini terinjak oleh manusia kemudian juga tersentuh hewan lain tanpa disadari ternak tersebut bisa terjangkit," terangnya.
Dikatakannya, penyakit Mulut dan Kuku ini sudah ada semenjak tahun 1990 namun kembali berkembang pada 2022.
Hewan ternak yang terjangkit PMK akan mengalami demam mencapai 41°C, menggigil dan tidak nafsu makan. selain itu sapi juga terlihat suka menggosokkan bibir, menggeretakkan gigi, dan mengeluarkan air liur yang banyak.
Editor : Sri Agustini