Kepala perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati |
Sijunjung,Kupasonline--Percepatan penanga nan gizi kronis tumbuh kerdil pada anak (Stunting) danTim Konsolidasi Pengukuhan Percepatan Penurunan Angka Stunting di Kabupaten Sijunjung, tahun 2022 , terus dipacu jajaran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sumbar.
Kepala BKKBN Perwakilan Sumbar Fatmawati mengatakan, guna memutus mata rantai Stunting di Sijunjung, kita mengajak dan terus mengkonsoli lidasikan dengan tim percepatan penanganan pencegahnan Stunting di Kabupaten Sijunjung, yang sangat dominan hingga mencapai 30,1 % , karena toleransi dari WHO terkait relefansi tersebut di angka 20% untuk berperan aktif membangun kemitraan bersama Bupati Sijunjung, beserta seluruh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait guna memutus mata rantai tersebut, kata Fatmawati, di Balairung kantor Bupati Sijunjung Jumat (27/5).
Dikatakan, disamping tim Satuan Tugas (Satgas) percepatan penanganan BKKBN telah menyiapkan tim pendamping keluarga, (Asisten Tecnical) dan ini telah disiapkan di sembilan belas kabupaten kota di Provinsi Sumbar untuk selanjutnya mendevisinakan dengan Satgas pada masing - masing kabupaten Kota yang ada di Sumbar, " Persoalan stunting sudah menjadi perhatian secara nasional dan Sijunjung menjadi daerah yang pertama dikunjungi dalam penerapan penanganan stunting, yang nantinya menjadi referansi bagi daerah lain" ujarnya.
Penanganan stunting melibatkan banyak pihak dan sangat membutuhkan peran seluruh elemen masyarakat. "Stunting dilatarbelakangi oleh beberapa faktor diantaranya, pola asuh, pola makan dan sanitasi, dan sosialisasi pencehahan tersebut akan terus dilakukan bahkan kepada generasi muda sehingga pada saat menikah mereka akan mengetahui bagaimana memberikan asupan gizi yang baik pada anak dan gaya hidup sehat , terang Fatmawati.Terkait tingginya angka stunting tersebut Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir Arifin mengatakan, dengan adanya pengukuhan tim percepatan tersebut pihaknya beserta jajaran akan berupaya bekerja secara maksimal guna menekan angka pertumbuhan stunting, " karena data itu diturunkan dari pemerintah pusat melalui lembaga Survei Gizi Indonesia, dan pemkab tidak tau kapan mereka melakukan survei, tapi bukan persoalan tinggi rendahnya nya angka stunting dan ini telah menjadi komitmen Pemkab untuk tetap fokus untuk menurunkan atau upaya pencegahan dini," ujar Bupati.
Diharapkan pada masyarakat lanjut Bupati agar segera melaporkan kepa Fasilitas Kesehatan terdekat jika menemukan anak - anak dalam kondisi gizi kronis dan ibu hamil yang kekuranga asupan gizi bagi anak selama dalam kandungan yang butuh penanganan khusus sebab kata Bupati, kita memiliki kader - kader yang telah tersebar hingga pelosok nagari, "dan kita akan turunkan tim hingga daerah paling terujung sekalipun," mudah - mudahan dengan pengukuhan ini angka stunting bisa kita turunkan, pungkasnya.(shb)
Editor : Sri Agustini