BKKBN : Penanganan Stunting di Kabupaten Solok Dikebut.

×

BKKBN : Penanganan Stunting di Kabupaten Solok Dikebut.

Bagikan berita
BKKBN : Penanganan Stunting di Kabupaten Solok Dikebut.
BKKBN : Penanganan Stunting di Kabupaten Solok Dikebut.

 

Anggota Komisi IX DPR - RI Darul Siska.

Solok,Kupasonline--Guna menekan laju pertumbuhan bagi anak gagal tumbuh yang diakibatkan gizi kronis (Stunting) di Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Solok, yang mencapai empat puluh (40) persen menjadi perhatian khusus BKKBN Perwakilan Sumbar.

Sebagaimana diketahui perintah dari Presiden  Republik Indonesia Joko Widodo, kepada seluruh kepala daerah Stunting harus turun menjadi empat belas (14) persen pada tahun 2024 dimasing - masing Kabupaten/Kota yang masih sangat dominan dikebut jajaran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Sumatera Barat, bersama mitra kerja anggota  komisi IX  Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR - RI) Darul Siska.

Anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska, mengatakan, dari target nasional pemerintah pada tahun lalu berada pada angka tiga puluh empat (34) persen dan pada tahun 2024 ditargetkan bisa turun menjadi empat belas (14) persen, sehingga kita harus bekerja keras guna menekan angka pertumbuhan ini dengan target rata - rata tiap tahunnya turun hingga tiga koma tiga (3,3) persen, ungkap Darul Siska, didampingi Kordinator Bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk) Perwakilan BKKBN Sumatera Barat Desra, pada Minggu (5/6) di Kebun Percobaan Sumani Balitbu Tropica, Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok.

Dikatakan Darul Siska, sinergitas antara pemerintah dengan masyarakat sangat dibutuhkan guna menekan laju angka pertumbuhan  Stunting, agar terus berupaya mensosialisasikannya, sebab, betapapun persiapan dari pemerintah sangat baik sementara masyarakat tidak memahami apa yang telah dicanangkan pemerintah dan masyarakat tidak mendukung kebijakan tersebut akan sulit untuk dicapai, "Jadi kita harus bekerja keras hingga pada tingkat Kanagarian untuk menekan angka tersebut," kata Darul Siska. 

Menurut Darul Siska, Sumbar sangat beruntung secara nasional yang  rata - rata berada dua puluh empat (24) persen sementara kita Sumbar berada pada angka dua puluh tiga (23,3) persen  dan kita masih punya stand nol koma tujuh (0,7) mestinya Sumbar targetnya turun sepuluh (10) persen  dari dua puluh tiga koma tiga (23,3) persen sehingga nanti pada tahun 2024 bukan angka empat belas (14) persen tapi berada pada angka tiga belas koma tiga, dalam rata - rata nasional, terangnya.


Lebih lanjut Darul Siska mengatakan, Stunting disebabkan kurangnya pengetahuan dari kepala kepala keluarga beserta ibu guna membangun keluarga untuk tidak melahirkan generasi Stunting, sebab putra - putri yang akan menikah atau sebaliknya harus memiliki cukup pengetahuan, " Mereka harus siap secara mental maupun phisik dan ekonomi yang kuat untuk membangun keluarga, sebagaimana himbauan dari BKKBN jangan ada dua (2) anak dalam satu keluarga sebelum sianak berumur dua (2) tahun sebab asupan gizi bagi anak terhitung sejak umur dalam kandungan, agar Air Susu Ibu (ASI) tetap terjaga bagi anak, dan pola asuh pungkasnya.(shb)

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
pemko padang
Terkini