Peringatan Perang Kamang 114 Tahun 2022, Isi Berbagai Kegiatan Bermakna

×

Peringatan Perang Kamang 114 Tahun 2022, Isi Berbagai Kegiatan Bermakna

Bagikan berita
Peringatan Perang Kamang 114 Tahun 2022, Isi Berbagai Kegiatan Bermakna
Peringatan Perang Kamang 114 Tahun 2022, Isi Berbagai Kegiatan Bermakna

Tugu Perang Kamang 1908

 

Agam, Kupasonline-Berbeda dengan tahun sebelumnya, kegiatan perang kamang 114 tahun 2022 ini diisi berbagai kegiatan. Semua kegiatan yang dilaksanakan akan diadakan acara puncak dengan Upacara bendera pada tanggal 15 Juni.

Seperti disampaikan Wali Nagari Kamang Hilir, Kecamatan Kamang Magek, Agam, Sumatra Barat Khudri Elhami yang dihubungi, rangkaian kegiatan perang kamang sudah dimulai pada Senin (6/6/2022) ini. Setidaknya, ada 13 macam kegiatan yang diadakan dengan perlombaan.

Walaupun acara perang Kamang ini juga bertepatan dengan Perang Manggopoh, namun masing-masing daerah melaksanakan berbagai kegiatan sendiri. Seperti, Nagari Kamang Mudiak, juga melaksanakan kegiatan sendiri.

Khusus untuk Nagari Kamang Hilir, kata Khudri, kegiatan sudah dimulai pada Senin ini acara seminar dengan tema yaitu, tantangan dan strategi penerapam sumbang 12 oleh, Prof. Dr. Ir, Raudha Thaib, MP seorang akademisi, juga termasuk keturunan kerajaan Pagaruyung. Acara ini sendiri dilaksanakan di rumah gadang daerah Gurun.

Pada puncak acara, Rabu, 15 Juni 2022 yaitu Upacara bendera di halaman Kantor Camat, Kamang Magek dengan inspektur Upacara, Bupati Agam, Andri Warman. Pada hari yang sama, malam hari, akan diisi dengan Tablig Akbar oleh Buya Mas'oed Abidin dilaksanakan di Masjid Wustha.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan yaitu, seminar pada tanggal 6 Juni, lomba yang diadakan di halaman kantor camat pada tanggal 12 Juni, renungan suci pada tanggal 14 Juni malam, upacara dan tablig akbar pada tanggal 15 Juni, pentas seni tanggal 18 Juni malam.

Lebih jauh disampaikan Khudri, peringatan perang kamang juga dimeriahkan dengan beberapa perlombaan, yaitu lomba balap karung, lomba membawa kelereng pakai sendok, mengambil koin dalam tepung, makan kerupuk dan tarik tambang yang pesertanya utusan dari masing-masing jorong dengan usia maksimal 12 tahun.

Berikutnya lomba memarut kelapa (mangukua karambia) dengan peserta satu orang per jorong, usia maksimal 20 tahun. Ada juga lomba untuk ibuk-ibuk, yaitu memindahkan kain sarung, memindahkan tepung dan main galah dengan sarung.

Untuk pemuda diadakan lomba tarik tambang dan lomba motor lambat. Untuk anak-anak usia maksimal 15 tahun juga diadakan lomba marathon serta lomba story telling untuk usia 6 - 15.

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini