Dalam kesempatan yang sama, Deputi Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UMKM, Siti Azizah, menyebut perlunya peran dari tiap stakeholder untuk mempercepat transformasi UMKM menjadi digital. Ia menargetkan di tahun 2024 rasio kewirausahaan nasional di Indonesia mencapai 3.95 persen yang diikuti dengan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4 persen.
Saat ini terindikasi pelaku usaha memiliki produktivitas yang rendah, untuk itu perlu adanya pengembangan kewirausahaan nasional, dengan membentuk program prioritas penguatan wirausaha dan UMKM, membentuk Perpres kewirausahaan nasional tahun 2022 - 2024, serta mempercepat sinergi lintas sektoral, katanya.
Ia menambahkan, kedepan Indonesia akan menghadapi bonus demografi kalangan Pemuda Indonesia pada Tahun 2030, maka pemerintah berusaha untuk mengembangkan potensi besar tersebut melalui pemberdayaan dan pengembangan kepemudaan di bidang Kewirausahaan. Salah satunya pengembangan wirausaha melalui skema inkubasi.
Skema inkubasi memiliki tujuan menciptakan wirausaha baru, menguatkan dan mengembangkan UMKM, serta melakukan optimalisasi dalam perkembangan SDM dan IPTEK, paparnya.
Siti Azizah berharap, dengan banyaknya Lembaga inkubator yang berdiri, dan bersinergi dengan KemenKopUKM, maka akan dapat menginkubasi sebanyak mungkin tenant/start up yang tangguh, kreatif, dan profesional.Dengan banyaknya tenant/start up yang tumbuh diharapkan target pemerintah dalam RPJMN 2020-2024 terkait pertumbuhan wirausaha baru sebanyak 4 persen dan peningkatan Rasio kewirausahaan nasional 3,95 persen di tahun 2024 dapat tercapai, ungkapnya.
Turut hadir dalam sosialisasi tersebut Kepala Dinas Koperasi UKM Sumbar, Nazwir, Kepala Bapedda Lingkup Prov Sumbar, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM se-sumbar, Ketua Satgas Halal Prov Sumbar, Ikrar Abdi, dan perwakilan Bank Nagari. (Via/MMC)
Editor : Sri Agustini