 |
| Wako Solok Zul Elfian Umar (kanan) mengikuti kegiatan High Level Meeting TPID di Perwakilan BI Provinsi Sumbar di Padang |
Dalam kegiatan itu, Wali Kota didampingi Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Jefrizal, S.Pt,MT dan Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Milda Murniati.
Diskusi HLM TPID yang dipimpin Gubernur Sumbar Mahyeldi Asnharullah dan dihadiri seluruh Kepala Daerah dan TPID se Sumbar itu, membahas strategi pengendalian inflasi daerah serta koordinasi TPID kedepan.
Pada kegiatan itu, Kepala Bank Indonesia, Wahyu Purnama, memaparkan Inflasi di Sumatera Barat pada Mei 2022 terutama disumbang oleh komoditas angkutan udara, daging ayam ras, telur ayam ras, ikan gembolo/ikan aso-aso, dan nasi dengan lauk.
Dibandingkan April 2022, kata Wahyu Purnama, inflasi kelompok di Sumatera Barat tercatat mengalami penurunan. Kecuali, pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok transportasi.
" Serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran yang masih mengalami inflasi " bebernya.
Wahyu Purnama menyebutkan, secara bulanan, inflasi Sumatera Barat pada Mei 2022 berada pada urutan ke-1 inflasi tertinggi dari total 10 provinsi di Kawasan Sumatera.
Secara tahunan, ujarnya, inflasi Sumatera Barat juga berada pada urutan ke-2 inflasi tertinggi di Kawasan Sumatera.
" Realisasi inflasi provinsi Sumatera Barat secara bulanan maupun tahunan, tercatat berada di atas realisasi inflasi Sumatera, maupun realisasi inflasi nasional kata Wahyu Purnama.
Ia juga menuturkan bahwa, berdasarkan hasil diskusi TPID Sumbar berkomitmen meningkatkan sinergi dan koordinasi dengan seluruh anggota TPID, sehingga laju inflasi tetap terkendali.
" Seperti, melakukan program unggulan pengendalian inflasi dan pengembangan sistem informasi data pasokan dan harga pangan, kemudian untuk kestabilan harga " tuturya.* (rjy). Editor : Sri Agustini
