General Manager PT.Telkom Sumbar, Alfi Sumarta mengatakan, pihaknya mengapresiasi sikap Pemkab Sijunjung selama ini. "Selama kita melakukan pembangunan di Sijunjung hampir tidak ada permasalahan terkait izin pembangunan dan sebagainya. Semoga ini tetap berjalan baik kedepannya. Jadi memang untuk daerah yang masih belum terjangkau jaringan ini juga menjadi prioritas bagi kami, termasuk daerah di Sijunjung," sebutnya.
Setidaknya, PT Telkom Sumbar telah memetakan sebanyak dua puluh dua (22) site yang perlu dilakukan perluasan jaringan, jumlah tersebut tersebar di berbagai nagari yang ada di Kabupaten Sijunjung.
"Ada 22 site di Sijunjung yang sudah dipetakan dan akan kami bangun. Kami butuh support untuk lokasi pembangunan nantinya. Ini akan kita prioritaskan bagi nagari yang memang masih minim jangkauan sinyal," paparnya.
Dijelaskannya, untuk Kabupaten Sijunjung sebanyak 95 persen pelanggan menggunakan telkomsel. "Ada lima persen lagi yang belum kami cover. Namun, jumlah tersebut belum termasuk titik lokasi yang belum dalam jangkauan sinyal, sehingga perluasan nantinya bisa fokus kesana," tambah Alfi Sumarta.
Sementara itu, Plt.Kadis Kominfo David Rinaldo, menerangkan, pengusulan blank spot di beberapa titik nantinya bisa melalui pembangunan BTS dan portable pada tahun 2022 hingga 2024 mendatang.
"Ada beberapa hal yang dibahas diantaranya, usulan jaringan internet untuk balai penyuluh pertanian. Progres pekerjaan jaringan di Kecamatan Lubuk Tarok, rencana kerjasama untuk jaringan internet di lokasi wisata dan pertanian, usulan pembangunan BTS baru di nagari yang masih blank spot, kemudian analisa kebutuhan internet di Kabupaten Sijunjung," terang David Rinaldo.Meski demikian, pertemuan Pemkab Sijunjung dengan pihak Telkom tersebut membahas perluasan jaringan telekomunikasi di Kabupaten secara menyeluruh.
"Kita mengupayakan agar tidak ada lagi nagari yang blank spot di Kabupaten Sijunjung, dan program yang sudah berjalan saat ini agar lebih ditingkatkan seperti pengembangan smart city dan jaringan internet di lokasi wisata," pungkasnya.(shb)
Editor : Sri Agustini