Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) saat menerima Bupati Solok Epyardi Asda dan Kepala Daerah lainya di Ruang Rapat Menteri Perdagangan di Jakarta. |
Kunjungan Bupati Epyardi Asda yang disambut hangat oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan secara langsung itu, guna mengakomodir dan mempercepat proses penyediaan kebutuhan masyarakat Kabupaten Solok.
Khususnya, terhadap ketersediaan Pasar-Pasar tradisional di Kabupaten pemilik 5 Danau nan indah itu.
Pertemuan itu, juga diikuti oleh Sekjen Perdagangan Drs. Suhanto, MM dan Dirjen Perundingan Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra.
Selain itu, juga hadir dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan tersebut, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, SE, MM, Bupati Pasaman Barat, H. Hamsuardi, S. Ag, Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, MM serta Wakil Bupati Pesisir Selatan, Apt. Rudi Hariyansyah, S.Si.
Pada kesempatan itu, Bupati Solok Epyardi Asda, menyampaikan ucapan terima kasih, kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan beserta jajaran. Karena telah bersedia menerima kedatangannya, beserta beberapa kepala daerah lainnya di Sumbar di Kementerian Perdagangan RI di Jakarta.
Bupati Epyardi Asda menyebutkan bahwa, kunjunganya ke Kementerian Perdagangan ini bertujuan untuk, bisa mewujudkan bagaimana Pasar-Pasar Tradisional yang ada di Kabupaten Solok, bisa menjadi Pasar Modern.
" Mudah - mudahan, Pasar Pasar Tradisional yang ada di Kabupaten Solok, dapat berkembang dan lebih maju lagi " ucap Bupati Epyardi Asda.
Disisi lain, Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, menyebutkan ia akan berusaha untuk bisa membantu, menjadikan Pasar-Pasar tradisional yang ada di Kabupaten Solok menjadi Pasar Modern.
Selain Pasar Modern kata Menteri Zulkifli Hasan, kita juga akan membuat inovasi, berupa Warung-Warung Pangan.
" Yang menjual berbagai kebutuhan pokok kepada warung-warung yang sempat mati yang disebabkan oleh pandemi " ungkap Zulkifli Hasan.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berharap, dengan adanya inovasi ini, dapat meningkatkan kembali ekonomi masyarakat Indonesia, setelah pandemi covid - 19.* (li2). Editor : Sri Agustini